Selasa, 19 Januari 2010

Menulis: Mengajak Berbuat Sesuatu

Pagi-pagi di Sabtu ini bangun lebih awal dari biasanya. Padahal tadi malam tidurnya larut melebihi tengah malam. Kesibukan pagi, ya biasa pekerjaan membersihkan halaman rumah sudah menunggu. Belum lagi tetek bengek yang harus diselesaikan.
Setelah kegiatan di rumh sudah dibereskan, menantikan lagi kegiatan yang setiap harinya seputar itu-itu saja. Ya berangkat ngajar pagi-pagi lah, melihat polisi berjaga di pinggir jalan, meihat siswa kebut-kebutan berangkat agar tak dikuni pagar sekolahnya oleh Washar. Bahkan ketika sampai di sekolah yang disaksikan pemandangan lagi, yakni banyaknya siswa yang mendapat giliran kelasnya melakukan senam pagi secara kucing-kucingan dengan guru olahraganya agar tak dihukum karena terlambat.

Ya sudah lah, itu adalah pemandangan yang selalu terlihat setiap harinya. Belum lagi kumpulan beberapa siswa yang harus terlmbat masuk sekolah. mendapat hukuman, ya sudah tentu pasti. Alhamdulillah semua itu dapat dilalui dengan enjoy walau kadaang agak jengkel melihat siswa yang terlambat masuk, padahal saya sudah setengah jam ngajar di dalam. Yang jelas ketika kedatangannya mengganggu konsentrasi siswa yang telah belajar.

Sekian lama sudah promosi kampanye menulis yang dilakukan Pak Ersis dan kawan-kawan di FB akhirnya membuahkan hasil. Alhasil, banyak yang ikut memuat tulisannya di FB. Dan tentu saja ini menjadi sangat mengasyikan. Sharing di antara kawan-kawan pun menjadi ramai. Indah sekali rasanya dapat mengajak berbuat sesuatu. Ya, di sini Pak Ersis mengajak kita berbuat sesuatu, yakni menulis. Menulis ya menulis. Mengapa harus takut? Itu yang selalu diungkapkan oleh Beliau.

Alhamulillah virus menulis juga udaah mulai menular di SMAN 1 Simpang Empat Kab. Tanah Bumbu. Para siswa, khususnya kelas X yang mengikuti mata pelajaran Bahasa Indonesia yang saya asuh sangat antusias dengan kampanye menuis ini. Apalagi mereka sering iri dan sering ingin ikut nimbrung dalam tulisan di FB yang dilakukan oleh Pak Ersis dan kawan-kawan. Dan tentu saja saya tidak melewatkan kesempatan ini. Saya mulai ajak mereka intuk melakukan sesuatu, yakni menulis tentunya. Mudah-mudahan saja mereka memang benar-benar ikhlas dalam mengikuti kegiatan ini. Karena saya umumkan, bahwa kegiatan ini tidak ada sangkut pautnya dengan nilai. Saya berbuat seperti ini, agar siswa nantinya tidak mengharapkan pamrih dalam menulis. Yang terpenting adalah mereka mampu melahirkan tulisan.

Tadi malam juga ada juga kawan saya yang nyeletuk. Katanya demikian, "Uma ae... handak banar ulun kawa menulis kaya bubuhan Pian." Melihat antusias kawan seperti ini saya sangat senang. Dan langsung disupport saja. "Ya tuis saja, jangan takut dicerca dan dicemooh, orang yang senang mencerca tulisan orang lain belum tentu bisa menulis" kata saya demikian. "Kalau mau tahu rahasianya silahkan klik di http//webersis.com" sambil promosikan web nya Pak Ersis.

Ya, akhirnya alhamdulillah kawan saya itu menulis. Dia menulskan satu puisi yang indah berjudul "Cemburu". Allhamdulillah, akhirnya dengan menulis kita dapat mengajak melakukan sesuatu, yakni mengajak menulis dan menulis.

Bagaimana menurut Sampeyan


Faisal Anwar; Tanah Bumbu, 16 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar / berkonsultasi di sini, tetapi jangan yang berbau SARA.